|
Auksin |
Istilah auksin diberikan pada sekelompok
senyawa kimia yang memiliki fungsi utama
mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Beberapa auksindihasikan secara alami oleh tumbuhan,
misalnya IAA (indoleacetic acid), PAA (Phenylacetic acid),
4-chloroIAA (4-chloroindole acetic acid) dan IBA (indolebutyric acid)
dan beberapa lainnya merupakan auksin sintetik, misalnya NAA (napthalene acetic
acid), 2,4 D (2,4 dichlorophenoxyacetic acid) dan MCPA (2-methyl-4
chlorophenoxyacetic acid) .
Istilah auksin juga digunakan
untuk zat kimia yang meningkatkan perpanjangan auksin koleoptil; walaupun
demikian, pada kenyataannya mempunyai fungsi ganda pada Monocotyledoneae maupun
pada Dicotyledoneae. Auksin alami yang berada di dalam tumbuhan, adalah asam
indol asetat (IAA=Indol Asetic Acid), akan tetapi, beberapa senyawa lainnya,
termasuk beberapa sintetisnya, mempunyai aktivitas seperti auksin. Nama auksin
digunakan khususnya terhadap IAA. Walaupun auksin merupakan hormon tumbuhan
pertama yang ditemukan, namun masih banyak yang harus dipelajari tentang
transduksi sinyal auksin dan tentang regulasi biosintesis auksin. Kenyataan sekarang
mengemukakan bahwa auksin diproduksi dari asam amino triptopan di dalam ujung
tajuk tumbuhan.
Pengaruh IAA terhadap pertumbuhan
batang dan akar tanaman kacang kapri. Kecambah yang diberi perlakuan IAA
menunjukkan pertambahan tinggi yang lebih besar (kanan) dari tanaman kontrol
(kurva hitam). Tempat sintesis utama auksin pada tanaman yaitu di daerah
meristem apikal tunas ujung. IAA yang diproduksi di tunas ujung tersebut
diangkut ke bagian bawah dan berfungsi mendorong pemanjangan sel batang. IAA
mendorong pemanjangan sel batang hanya pada konsentrasi tertentu yaitu 0,9 g/l.
Di atas konsentrasi tersebut IAA akan menghambat pemanjangan sel batang.
Pengaruh menghambat ini
kemungkinan terjadi karena konsentrasi IAA yang tinggi mengakibatkan tanaman
mensintesis ZPT lain yaitu etilen yang memberikan pengaruh berlawanan dengan
IAA. Berbeda dengan pertumbuhan batang, pada akar, konsentrasi IAA yang rendah
(<10-5 g/l) memacu pemanjangan sel-sel akar, sedangkan konsentrasi IAA yang
tinggi menghambat pemanjangan sel akar. Sehingga dapat disimpulkan : Pemberian
ZPT yang sama tetapi dengan konsentrasi yang berbeda menimbulkan pengaruh yang
berbeda pada satu sel target, Pemebrian ZPT dengan konsentrasi tertentu dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada sel-sel target yang berbeda.